Rabu, 09 Maret 2011

Lokasinya tidak jauh dari Kota Bogor. Konon mata air ini sumber penghidupan masyarakat sekitar antara lain Desa cigekbrong, desa Geundring, Desa Japakeh, bahkan penduduk lain. Dalam segala kondisi apapun Mata air yang keluar diantara celah bebatuan tidak pernah habis, meskipun pada saat musim kemarau sekalipun. Sejalan dengan perkembangan jaman, Mata air tersebut dibuat dengan bak dengan ukuran luas penampang 15 X 35 meter dengan kedalaman 2 meter, dari penampungan ini kemudian dialirkan membentuk sungai – sungai kecil dengan tujuan semua masyarakat merasakan pemanfaatan yang lain, termasuk sebagai irigasi sawah. Tidak hanya itu Kolam yang bersandar diantara tebing, terdapat pula pepohonan yang rindang, bahkan berumur sampai ratusan tahun membawa keteduhan dan kesejukan tersendiri. Tumbuh – tumbuhan yang mengelilinginya, membawa ke eksotisan  penghias hijaunya bebatuan gunung disekitarnya. Kondisi tebing yang terjal dan terdapat pula Goa – Goa Tua di dalamnya, ceritanya salah satu akses jalan pelarian bagi para pejuang pada Zaman penjajahan dulu. Hal ini membawa daya tarik bagi para pecinta alam tentunya, untuk bermain Snaplink, Raplink, Traversing, Hiking, Camping, bahkan kegiatan yang lain yang sifatnya Adventure Natural. Tak kalah lebih hebatnya lagi Cagar Alam Mata’Ie, juga digunakan penelitian Bidang Botani, Disini banyak keanekaragaman tumbuhan yang hidup di antara Bebatuan. Tidak jarang banyak Mahasiswa melakukan praktek untuk kepentingan Studinya.

Tidak ada komentar: